Perkenalkan namaku
Wawan. Aku sedang kuliah
di tingkat terakhir sebuah
PTS di Jakarta. Sambil kuliah,
aku berwiraswasta.
Terimakasih untuk temanku yang dulu memperkenalkan
aku pada bisnis ini, sehingga
keadaan ekonomiku sudah
sangat berubah. Aku merasa
sangat bersyukur, di saat
banyak sarjana yang masih menganggur, aku yang
masih kuliah sudah
mendapatkan penghasilan
besar setiap bulannya. Kejadian ini berlangsung
beberapa minggu yang lalu.
Saat itu, hari Jumat sore, aku
sedang mengerjakan salah
satu proyekku. Seperti biasa
untuk refreshing, sambil menyeruput secangkir kopi,
aku membaca email email
yang masuk. Segera kubalas
email permintaan proposal
dari pelanggan, dan aku pun
kadang tertawa geli membaca email-email joke
dari teman-temanku. Tetapi
ada satu email yang menarik
perhatianku, yaitu dari
temanku yang tinggal di
Bogor, Andi. Dia sedang suntuk dan mengajakku
untuk refreshing ke Puncak
saat aku tidak sibuk.
Kebetulan besok aku tidak
ada acara, hanya perlu
mengambil pembayaran ke salah satu klienku. Terlebih
lagi Monika, pacarku, juga
sedang keluar kota bersama
keluarganya. Aku segera mengambil HP-
ku dan menelpon Andi,
temanku itu. "Di.., OK deh gue jemput lu
ya besok.. Mumpung cewek
gue sedang nggak ada"
"Gitu donk.. Bebas ni ye..
Emangnya satpam lu
kemana?" "Ke Surabaya.. Ada
saudaranya kawinan"
"Besok jangan kesiangan ya
datangnya.. Jam 11-an deh"
"OK" Setelah itu kunyalakan
sebatang rokok, dan
kuteruskan pekerjaanku. ***** Pagi itu, aku berangkat ke
Bogor. Dalam perjalanan, aku
mampir ke tempat salah satu
klienku di daerah Tebet,
untuk mengambil
pembayaran proyek yang telah kuselesaikan. Setelah
mengambil cek pembayaran,
segera aku menuju tol
Jagorawi. Sialnya ban
mobilku sempat kempes,
untungnya hal itu terjadi sebelum aku masuk jalan tol.
Akibatnya, sekalipun aku
telah memacu mobilku, baru
sekitar jam 12.30 aku sampai
di rumah Andi. "Sialan lu.. Gue udah tunggu-
tunggu dari tadi, baru
dateng". Andi berkata
sedikit kesal ketika
membuka pintu rumahnya.
"Sorry.. Gue perlu ke klien dulu.. Udah gitu tadi bannya
kempes, mesti ganti ban dulu
di tengah jalan"
"Anterin gue tambal ban
dulu yuk.. Baru kita cabut"
sambungku lagi. "Bentar.. Gue ganti dulu ya".
Andi pun kemudian
ngeloyor pergi ke
kamarnya. Sambil menunggu, aku
membaca koran di ruang
tamu. Tak lama Siska, adik
Andi, datang membawa
minuman. "Kok udah lama nggak
mampir Mas?"
"Iya Sis, habis sibuk.. Mesti
cari duit nih" jawabku.
"Mentang-mentang udah jadi
pengusaha.. Sombong ya" godanya sambil tertawa
kecil. Siska ini memang
cukup akrab denganku.
Anaknya memang ramah
dan menyenangkan. Kami
pun bersenda gurau sambil menunggu kakaknya yang
sedang bersiap. Setelah Andi muncul, kami
segera berangkat menuju
tukang tambal ban terdekat.
Setelah beres, aku membawa
mobilku menuju sebuah
bank swasta untuk mencairkan cek dari klienku.
Antrian lumayan panjang
hari itu, akibatnya cukup
lama juga kami
menghabiskan waktu di
sana. Saat keluar dari bank
tersebut, jam telah
menunjukkan pukul 14.00
siang, sehingga aku
mengajak Andi mampir ke
sebuah restoran fast food untuk makan siang. Di
restoran itu, kami bertemu
dengan dua gadis ABG cantik
yang masih berseragam
SMA. Yang seorang
berambut pendek, dengan wajah yang manis.
Tubuhnya tinggi langsing,
dengan kulit agak hitam,
tetapi bersih. Sedangkan
yang satu berwajah cantik,
berkulit putih dan berambut panjang. Tubuhnya tidak
terlalu tinggi, tetapi yang
paling menarik perhatian
adalah tubuhnya yang padat.
Payudaranya tampak besar
menerawang di balik seragam sekolahnya. Kami
tersenyum pada mereka dan
mereka pun membalas
dengan genit. "Wan.. Kita ajak mereka
yuk.." kata Andi.
"Boleh aja kalau mereka
mau" jawabku.
"Tapi lu yang traktir ya bos..,
kan baru ngambil duit nih" "Beres deh" Andi pun kemudian
menghampiri mereka dan
mengajak berkenalan.
Memang Andi ini pemberani
sekali dalam hal begini. Dia
memang terkenal playboy, punya banyak cewek. Hal itu
didukung dengan
perawakannya yang
lumayan ganteng. "Lisa.." kata gadis berambut
pendek itu saat
mengenalkan dirinya.
"Ini temannya siapa
namanya" tanyaku sambil
menatap gadis seksi temannya.
"Novi" kata gadis itu sambil
mengulurkan tangannya.
Langsung kusambut jabatan
tangannya yang halus itu. Aku dan Andi lalu pindah ke
meja mereka. Kami
berempat berbincang-
bincang sambil menikmati
hidangan masing-masing.
Ketika diajak, mereka setuju untuk jalan-jalan bersama ke
Puncak. Setelah selesai
makan, waktu berjalan
menuju mobil, kulihat
payudara Novi tampak
sedikit bergoyang-goyang saat dia berjalan. Ingin
rasanya kulumat habis
payudara gadis belia itu. ***** Setelah berjalan-jalan di
Puncak menikmati
pemandangan, kami pun cek
in di sebuah motel di sana. "Lu kan yang traktir Wan..
Lu pilih yang mana?" bisik
Andi saat kami sedang
mengurus cek-in. Memang
sebelumnya aku yang janji
akan traktir, karena aku baru saja menerima
pembayaran dari salah satu
proyekku.
"Novi" jawabku pendek.
"Hehe.. Lu nafsu liat bodynya
ya?" bisik Andi lagi sambil tertawa kecil. Setelah itu,
kamipun segera cek-in.
Kugandeng tangan Novi,
sedangkan Andi tampak
merangkul bahu Lisa menuju
kamar. Setelah kukunci pintu
kamar, tak sabar langsung
kudekap tubuh Novi.
Langsung kucium bibirnya
dengan penuh gairah.
Tanganku dengan gemas meremas gundukan
payudaranya. Setelah puas
menciumi bibirnya, kuciumi
lehernya, dan kemudian
segera kubuka kancing baju
seragamnya. "Iih Mas.. Udah nggak sabar
pengin nyusu ya?" godanya. Tak kuhiraukan
perkataannya, langsung
kuangkat cup BH-nya yang
tampak kekecilan untuk
menampung payudaranya
yang besar itu. Langsung kuhisap dengan gemas
daging kenyal milik Novi,
gadis SMA cantik ini. "Ahh.. Ahh" erangnya
ketika puting payudaranya
yang telah mengeras kujilati
dan kuhisap. Tangan Novi
mengangkat payudaranya,
sambil tangannya yang lain menekan kepalaku ke
dadanya.
"Enak Mas.. Ahh" erangnya
lebih lanjut saat mulutku
dengan ganas menikmati
payudara yang sangat menggoda nafsu birahiku.
"Jilati putingnya Mas.."
pintanya. Erangannya
semakin menjadi dan
tangannya menjambak
rambutku ketika kuturuti permintaannya dengan
senang hati. Puas menikmati payudara
gadis belia ini, kembali
kuciumi wajahnya yang
cantik. Lalu kutekan
bahunya, dan diapun
mengerti apa yang aku mau. Dengan berjongkok di
depanku, dibukanya
restleting celanaku. Tak
sabar, kubantu dia membuka
seluruh pakaianku. "Ih.. Mas, gede banget.."
desahnya lirih ketika
penisku mengacung tegak di
depan wajahnya yang
cantik. Dielusnya perlahan
batang kemaluanku itu. "Memang kamu belum
pernah liat yang besar
begini?"
"Belum Mas.. Punya cowok
Novi nggak sebesar ini."
jawabnya. Tampak matanya menatap gemas ke arah
kemaluanku.
"Arghh.. Enak Nov.."
erangku ketika Novi mulai
mengulum kepala penisku. Dijilatinya lubang kencingku,
dan kemudian dikulumnya
penisku dengan bernafsu.
Sementara itu tangannya
yang halus mengocok
batang penisku. Sesekali diremasnya perlahan buah
zakarku. Rasa nikmat yang
tiada tara menghinggapi
tubuhku, ketika gadis cantik
ini memompa penisku
dengan mulutnya. Kulihat kepalanya maju mundur
menghisapi batang
kejantananku. Kuusap-usap
rambutnya dengan gemas.
Karena capai berdiri, akupun
pindah duduk di kursi. Novi kemudian berjongkok di
depanku. "Novi isap lagi ya Mas.. Novi
belum puas.." katanya lirih. Kembali mulut gadis belia ini
menghisapi penisku. Sambil
mengelus-elus rambutnya,
kuperhatikan kemaluanku
menyesaki mulutnya yang
mungil. Ruangan segera dipenuhi oleh eranganku,
juga gumaman nikmat Novi
saat menghisapi
kejantananku. Saat
kepalanya maju mundur,
payudaranya pun bergoyang-goyang
menggoda. Kuremas dengan
gemas bongkahan daging
kenyal itu. "Nov.., jepit pakai susumu
Nov.." pintaku. Novi langsung meletakkan
penisku di belahan
payudaranya, dan kemudian
kupompa penisku.
Sementara itu tangan Novi
menjepitkan payudaranya yang besar, sehingga
gesekan daging
payudaranya memberikan
rasa nikmat luar biasa pada
penisku. "Yes.. Yes.." akupun tak
kuasa menahan rasa
nikmatku. Setelah beberapa
lama, kusodorkan kembali
penisku ke mulutnya, yang
disambutnya dengan penuh nafsu. Setelah puas menikmati
mulut dan payudara gadis
SMA ini, kuminta dia untuk
bangkit berdiri. Kuciumi lagi
bibirnya dan kuremas-remas
rambutnya dengan gemas. Tanganku melepas restleting
rok seragam abu-abunya,
kemudian kuusap-usap
vaginanya yang mulai
mengeluarkan cairan
membasahi celana dalamnya. Kusibak sedikit celana dalam
itu dan kuusap-usap bibir
vagina dan klitorisnya.
Tubuh Novi menggelinjang di
dalam dekapanku.
Erangannya semakin menjadi. Aku sudah ingin
menyetubuhi gadis muda ini.
Kubalikkan badannya dan
kuminta dia menungging
bertumpu di meja rias.
Kubuka celana dalamnya sehingga dia hanya tinggal
mengenakan baju
seragamnya yang
kancingnya telah terbuka. "Ahh.." jeritnya panjang
ketika penisku mulai
menerobos vaginanya yang
sempit.
"Gila.. Memekmu enak
banget Nov.." kataku ketika merasakan jepitan dinding
vagina Novi. Langsung kupompa penisku
di dalam vagina gadis cantik
itu. Sementara itu, tanganku
memegang pinggulnya,
terkadang meremas
pantatnya yang membulat. Novi pun menjerit-jerit
nikmat saat tubuh belianya
kusetubuhi dengan gaya
doggy-style. Kulihat di kaca
meja rias, wajah Novi
tampak begitu merangsang. Wajah cantik gadis belia
yang sedang menikmati
persetubuhan. Payudaranya
pun tampak bergoyang-
goyang menggemaskan di
balik baju seragamnya yang terbuka. Bosan dengan posisi ini, aku
kembali duduk di kursi. Novi
lalu duduk membelakangiku
dan mengarahkan penisku
ke dalam vaginanya.
Kusibakkan rambutnya yang panjang indah itu dan
kuciumi lehernya yang putih
mulus. Sementara itu tubuh
Novi bergerak naik turun
menikmati kejantananku.
Tanganku tak ketinggalan sibuk meremas
payudaranya. "Ahh.. Ahh.. Ahh.." erang
Novi seirama dengan
goyangan badannya di atas
tubuhku. Terkadang erangan
itu terhenti saat kusodorkan
jemariku untuk dihisapnya. Beberapa saat kemudian,
kuhentikan goyangan
badannya dan
kucondongkan tubuhnya
agak ke belakang, sehingga
aku dapat menghisapi payudaranya. Memang enak
sekali menikmati payudara
kenyal gadis cantik ini.
Dengan gemas kulahap bukit
kembarnya dan sesekali
kujilati puting payudara yang berwarna merah muda.
Erangan Novi semakin keras
terdengar, membuat aku
menjadi semakin bergairah.
Setelah selesai aku
menikmati payudara ranumnya, kembali tubuh
belia Novi mencari pelepasan
gairah mudanya dengan
memompa penisku naik
turun dengan liar. Tak
kusangka seorang gadis SMA dapat begini binal dalam
bermain seks. Cukup lama aku menikmati
persetubuhan dengan gadis
cantik ini di atas kursi. Lalu
kuminta dia berdiri, dan
kembali kami berciuman.
Kubuka baju seragam sekolah berikut BH-nya
sehingga sekarang kami
berdua telah telanjang bulat.
Kembali dengan gemas
kuremas dan kuhisap
payudara gadis 17 tahunan itu. Aku ingin segera
menuntaskan permainan ini.
Lalu kutuntun dia untuk
merebahkan diri di atas
ranjang. Aku pun kemudian
mengarahkan penisku kembali ke dalam
vaginanya. "Ahh.." erang Novi kembali
ketika penisku kembali
menyesaki liang
kewanitaannya. Langsung kupompa dengan
ganas tubuh anak sekolah
ini. Erangan nikmat kami
berdua memenuhi ruangan
itu, ditambah dengan bunyi
derit ranjang menambah panas suasana. Kulihat Novi
yang cantik menggelengkan
kepalanya ke kanan dan ke
kiri menahan nikmat.
Tangannya meremas-remas
sprei ranjang. "Mas.. Novi hampir sampai
Mas.. Terus.. Ahh.. Ahh"
jeritnya sambil tubuhnya
mengejang dalam
dekapanku. Tampak dia telah mencapai
orgasmenya. Kuhentikan
pompaanku, dan tubuhnya
pun kemudian lunglai di atas
ranjang. Kuperhatikan butir
keringat mengalir di wajahnya nan ayu.
Payudaranya naik turun
seirama dengan helaan
nafasnya. Payudara belia
yang indah, besar, kenyal,
dan padat. Mulutku pun dengan gemas kembali
menikmati payudara itu
dengan bernafsu. Setelah itu, kucabut penisku
dan kembali kujepitkan di
payudaranya. Kali ini aku
yang menjepitkan daging
payudaranya pada penisku.
Novi masih tampak terkulai lemas. Lalu kupompa
kembali penisku dalam
belahan payudara gadis ini.
Jepitan daging kenyal itu
membuatku tak dapat
bertahan begitu lama. Tak lama aku pun
menyemburkan spermaku di
atas payudara gadis SMA
yang seksi ini. ***** Kami akhirnya menginap di
motel tersebut. Selama di
sana, aku sangat puas
menikmati tubuh sintal Novi.
Berulang kali aku
menyetubuhinya, baik di atas ranjang, di meja rias, di
kursi, ataupun di kamar
mandi sambil berendam di
bathtub. Sebenarnya ingin
aku menginap lebih lama
lagi, tetapi hari Senin itu aku harus menemui klienku di
pagi hari, sementara ada
bahan yang masih perlu
dipersiapkan. Hari Minggu malam, kami
pun kembali ke Bogor. Kali
ini ganti Andi yang menyetir
mobilku. Lisa duduk di kursi
penumpang di depan,
sedangkan Novi dan aku duduk di belakang. Dalam
perjalanan, melihat Novi
yang cantik duduk di
sebelahku, dengan rok mini
yang memamerkan paha
mulusnya, membuatku kembali bergairah. Akupun
mulai menciuminya sambil
tanganku mengusap-usap
pahanya. Kusibakkan celana
dalamnya, dan kumainkan
vaginanya dengan jemariku. "Ehmm.." erangnya saat
klitorisnya kuusap-usap
dengan gemas. Erangannya terhenti karena
mulutnya langsung kucium
dengan penuh gairah.
Tanganku lalu membuka
baju seragam sekolahnya.
Kuturunkan cup BH-nya sehingga payudaranya yang
besar itu segera mencuat
keluar menantang. "Suka banget sih Mas..
Nyusuin Novi" ucapnya lirih.
"Iya habis susu kamu bagus
banget" bisikku. Desah Novi kembali
terdengar ketika lidahku
mulai menari di atas puting
payudaranya yang sudah
menonjol keras. Kuhisap
dengan gemas gunung kembar gadis cantik ini
hingga membuat tubuhnya
menggelinjang nikmat. "Gantian dong Nov" bisikku
ketika aku sudah puas
menikmati payudaranya
yang ranum. Kami pun kembali berciuman
sementara tangan Novi yang
halus mulai membukai
resleting celanaku.
Diturunkannya celana
dalamku, sehingga penisku yang telah membengkak
mencuat keluar dengan
gagahnya. Novi pun
kemudian mendekatkan
wajah ayunya pada
kemaluanku itu, dan rasa nikmat menjalar di tubuhku
ketika mulutnya mulai
mengulum penisku. Sambil
menghisapi penisku, Novi
mengocok perlahan
batangnya, membuatku tak tahan untuk menahan
erangan nikmatku. "Ihh.. Gede banget.. Lisa juga
pengen dong..". Tiba-tiba aku
dikagetkan oleh suara Lisa
yang ternyata entah sejak
kapan memperhatikan
aktifitas kami di belakang. "Pindah aja ke sini" kataku
sambil mengelus-elus rambut
Novi yang masih menghisapi
penisku. Lisa pun kemudian
melangkah pindah ke
bangku belakang. Langsung
kuciumi wajahnya, yang
walaupun tidak secantik
Novi tetapi cukup manis. Lidahku dan lidahnya sudah
saling bertaut, sementara
Novi masih sibuk menikmati
penisku. "Di.. Bentar ya nanti
gantian.." kataku pada Andi
yang melotot melihat dari
kaca spion.
"Oke deh bos.." jawabnya
sambil terus melotot melihat pemandangan di bangku
belakang mobilku. Setelah
puas berciuman, kucabut
penisku dari mulut Novi.
"Ayo Lis.. Katanya kamu
suka" kataku sambil sedikit menekan kepala Lisa agar
mendekat ke kemaluanku.
"Iya.. Abis gede banget.."
katanya sambil dengan
imutnya menyibakkan
rambut yang menutupi telinganya.
"Ahh.. Yes.." desahku saat
Lisa memasukkan penisku
ke dalam mulutnya.
Dihisapinya batang
kemaluanku seperti anak kecil sedang memakan
permen lolipop. Rasa nikmat
yang tak terhingga menjalari
seluruh syarafku. Cukup lama juga Lisa
menikmati penisku.
Sementara itu Novi kembali
menyodorkan payudara
mudanya untuk kunikmati.
Setelah beberapa lama kuhisapi payudaranya, Novi
kemudian mendekatkan
wajahnya ke arah
kemaluanku dan menciumi
buah zakarku, sementara
Lisa masih sibuk mengulum batang kemaluanku. "Nih gantian Nov.." katanya
sambil menyorongkan
penisku ke mulut Novi yang
berada di dekatnya. Novi
pun dengan sigap kembali
mempermainkan kemaluanku dengan
mulutnya. Sementara itu,
kali ini gantian Lisa yang
menjilati dan menciumi buah
zakarku. Saat itu aku merasa seperti
sedang berada di surga. Dua
orang gadis SMA yang cantik
sedang menghisapi dan
menjilati penisku secara
bergantian. Kuelus-elus kepala gadis-gadis ABG yang
sedang menikmati
kelelakianku itu. Nikmat
yang kurasakan membuatku
merasa tak akan tahan
terlalu lama lagi. Tetapi sebelumnya aku ingin
menyetubuhi Lisa. Ingin
kurasakan nikmat jepitan
vagina gadis hitam manis ini. Kuminta dia untuk duduk di
pangkuan sambil
membelakangiku.
Kusibakkan celana
dalamnya, sambil kuarahkan
penisku dalam liang nikmatnya. Sengaja tak
kuminta dia untuk
membuka pakaiannya,
karena aku tak mau menarik
perhatian kendaraan yang
melintas di luar sana. "Ah.." desah Lisa ketika
penisku mulai menyesaki
vaginanya yang tak kalah
sempit dengan kepunyaan
Novi. Lisa kemudian menaik-
turunkan tubuhnya di atas
pangkuanku. Novi pun tak
tinggal diam, diciuminya aku
ketika temannya sedang
memompa penisku dalam jepitan dinding
kewanitaannya. Goyangan
tubuh Lisa membuatku
merasa akan segera
menumpahkan spermaku
dalam vaginanya. Aku berusaha sekuat tenaga agar
tidak ejakulasi terlebih
dahulu sebelum dia orgasme.
Sambil menciumi Novi,
tanganku memainkan
klitoris Lisa. "Ah.. Terus Mas.. Lisa mau
sampai.." desahnya. Semakin
cepat kuusap-usap
klitorisnya, sedangkan
tubuh Lisa pun semakin
cepat memompa penisku. "Ahh.." erangnya nikmat
saat mengalami orgasmenya. Tubuhnya tampak
mengejang dan kemudian
terkulai lemas di atas
pangkuanku. Aku pun
mengerang tertahan saat
aku menyemburkan ejakulasiku dalam vagina
gadis manis ini. Setelah
beristirahat sejenak, kami
segera membersihkan diri
dengan tisu yang tersedia. "Mau gantian Di? " tanyaku
pada Andi yang tampak
sudah tidak tenang
membawa mobilku.
"So pasti dong" jawab Andi
sambil menepikan mobil di tempat yang sepi. Kami pun berganti tempat.
Aku yang membawa mobil,
sedangkan Andi pindah
duduk di jok belakang.
Rencananya dia juga akan
main threesome, tetapi Novi juga ikut beranjak ke
bangku depan. "Aku cape ah Mas.." katanya. Andi tampak kecewa, tetapi
apa boleh buat. Kami pun
segera melanjutkan
perjalanan kami. Kudengar
suara lenguhan Andi di jok
belakang. Lewat kaca spion kulihat Lisa sedang
mengulum penisnya. Karena
sudah puas, aku tak begitu
mempedulikannya lagi. Sesampainya di Bogor, kedua
gadis itu kami turunkan di
tempat semula, sambil
kuberi uang beberapa ratus
ribu serta uang taksi. "Kalau ke Bogor hubungi
Novi lagi ya Mas.." kata Novi
manis saat kami akan
berpisah. Kulihat beberapa
orang memperhatikan
mereka. Mungkin mereka curiga kok ada dua gadis
berseragam SMA di hari
Minggu, malam lagi he.. He..
"Wan.. Gue doain lu dapat
banyak proyek deh.. Biar lu
traktir gue kayak tadi lagi.." kata Andi ketika aku
turunkan di depan
rumahnya.
"Sip deh.." jawabku sambil
pamit pulang. Kukebut mobilku menyusuri
jalan tol Jagorawi menuju
Jakarta. Aku tersenyum
puas. Yang dulu selalu
menjadi obsesiku, kini bisa
menjadi kenyataan. Ternyata hidup itu indah.
TAMAT
Related Posts
Gunakan Uc Browser Agar Lebih Cepat Buat Download Bokep Kecepatan Penuh Download Disini Sayang GRATIS